dokumen iso

Dalam setiap proses tender, kredibilitas perusahaan tidak hanya diukur dari pengalaman kerja atau kapasitas teknis semata, melainkan juga dari kemampuan dalam menyusun dan menyajikan dokumen administratif yang lengkap dan sesuai standar. Salah satu komponen yang semakin sering menjadi persyaratan wajib adalah dokumen ISO. Dokumen ini menunjukkan bahwa perusahaan telah menerapkan sistem manajemen sesuai standar internasional, seperti ISO 9001 untuk mutu, ISO 14001 untuk lingkungan, atau ISO 45001 untuk keselamatan kerja.

Namun demikian, meskipun banyak perusahaan telah memiliki sertifikasi ISO, tidak sedikit yang gagal dalam proses evaluasi tender hanya karena penyusunan dokumen ISO yang kurang tepat. Format, kejelasan, dan kesesuaian isi dokumen dengan permintaan tender sering kali menjadi titik krusial. Bahkan, dokumen yang sah sekalipun bisa dianggap tidak memenuhi syarat jika tidak disusun secara sistematis. Karena itulah, pemahaman tentang bagaimana menyusun dokumen ISO yang sesuai dengan konteks tender menjadi keterampilan penting yang perlu dimiliki oleh tim administrasi dan pengadaan.

Dokumen-dokumen yang Dibutuhkan dalam Tender

Berikut ini beberapa dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam tender proyek:

  1. Surat Undangan Tender

    Surat ini berisikan informasi dasar seperti nama proyek, nama pemilik proyek, ringkasan lingkup pekerjaan, jadwal penting dan contact person untuk pertanyaan lebih lanjut.

  2. Instruksi kepada Peserta Tender

    Instruksi ini meliputi tata cara pengajuan penawaran, format dokumen yang harus diserahkan, persyaratan kualifikasi kontraktor, kriteria evaluasi penawaran, hingga informasi lainnya terkait prosedur tender.

  3. Formulir Penawaran

    Formulir ini harus diisi oleh kontraktor yang ingin mengajukan penawaran harga. Formulir ini biasanya mencakup identitas kontraktor, harga penawaran total, jangka waktu pelaksanaan proyek, masa berlaku penawaran hingga pernyataan kesanggupan untuk memenuhi persyaratan tender. 

  4. Syarat dan Ketentuan Kontrak

    Bagian ini memuat klausul penting mengenai hak dan kewajiban kedua belah pihak, mekanisme pembayaran, prosedur perubahan pekerjaan, asuransi, penyelesaian sengketa, jaminan pelaksanaan hingga aspek legal lainnya. 

  5. Spesifikasi Teknis

    Bagian ini memuat deskripsi rinci mengenai persyaratan teknis pekerjaan konstruksi, seperti menjabarkan standar kualitas material, standar mutu pekerjaan, metode pelaksanaan, hingga detail teknis yang harus dipenuhi. 

  6. Gambar Desain

    Dokumen ini berisikan representasi visual proyek konstruksi dalam bentuk gambar teknis. 

  7. Daftar Kuantitas dan Harga

    Daftar ini merupakan dokumen yang merinci kuantitas setiap item pekerjaan konstruksi semua format harga satuan atau harga total. 

  8. Jadwal Pelaksanaan Proyek

    Dokumen ini berisikan rencana waktu pelaksanaan proyek secara keseluruhan dan tahapan pekerjaan. 

  9. Informasi Tambahan dan Lampiran

    Bagian ini berisikan informasi pendukung atau tambahan yang sesuai dengan proyek. 

Tips Menyusun Dokumen ISO berdasarkan Standar Tender

Berikut beberapa tips dalam menyusun dokumen ISO berdasarkan standar tender:

  1. Pahami Persyaratan Tender Secara Detail

    Anda perlu memahami dokumen tender dengan teliti dan identifikasi bagian yang menyebutkan kebutuhan terhadap sertifikasi ISO.

  2. Sertakan Dokumen yang Masih Aktif dan Valid

    Pastikan sertifikat ISO yang dilampirkan masih berlaku dan tidak kedaluwarsa. Sertakan juga bukti audit terakhir (jika diminta), karena beberapa tender mensyaratkan bukti bahwa sistem manajemen masih berjalan aktif.

  3. Gunakan Format dan Struktur yang Rapi

    Susun dokumen ISO dalam urutan yang sistematis dan mudah dibaca. Beri penomoran halaman, judul jelas, dan pisahkan setiap jenis sertifikasi ke dalam bagian tersendiri.

  4. Lampirkan Legalitas dan Verifikasi

    Jika diminta, sertakan legalisir dari lembaga sertifikasi atau lembaga terkait. Untuk tender internasional atau multinasional, pastikan sertifikasi dikeluarkan oleh badan yang diakui oleh IAF (International Accreditation Forum).

  5. Sesuaikan dengan Proyek atau Layanan yang Ditenderkan

    Pastikan ISO yang dilampirkan relevan dengan ruang lingkup pekerjaan

  6. Gunakan Bahasa dan Terminologi Sesuai Dokumen Tender

    Jika tender menggunakan Bahasa Indonesia, pastikan semua lampiran diberi penjelasan dalam bahasa yang sama.

  7. Cek Ulang dan Lakukan Review Internal

    Sebelum dokumen dikirimkan, lakukan pengecekan menyeluruh. Libatkan tim manajemen mutu atau auditor internal untuk memastikan dokumen sesuai standar ISO dan memenuhi syarat tender.

menyusun dokumen ISO sesuai standar tender bukan hanya soal memenuhi persyaratan administratif, tetapi juga langkah strategis untuk meningkatkan kredibilitas dan daya saing perusahaan konstruksi. Dengan memahami kebutuhan tender dan menyelaraskan dokumen ISO secara sistematis, peluang memenangkan proyek akan semakin besar. Jika Anda membutuhkan pendampingan profesional dalam penyusunan maupun pengurusan dokumen ISO, kunjungi Tiga Solusi Indonesia untuk mendapatkan solusi terpercaya dan berpengalaman.

Baca juga: Langkah-Langkah Implementasi ISO secara Bertahap

Kami siap melayani kebutuhan Anda
Dapatkan promonya sekarang