ISO 9001 merupakan standar internasional yang memberikan panduan untuk mengimplementasikan sistem manajemen mutu yang efektif. ISO ini juga bertujuan untuk membantu perusahaan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan melalui pemenuhan persyaratan mutu yang ketat dan komprehensif. ISO 9001 memberikan kerangka kerja yang terstruktur perusahaan dalam mengidentifikasi, mengontrol, mengukur dan meningkatkan proses bisnis yang terkait dengan kualitas produk atau jasa.
Implementasi ISO 9001 di tengah persaingan pasar semakin ketat. Perusahaan harus dituntut untuk memberikan produk dan jasa dengan kualitas yang terbaik agar tetap menjadi pilihan bagi para konsumen. Maka, diperlukan sistem manajemen mutu yang kuat agar setiap produk dan jasa perusahaan memenuhi standar kualitas terbaik. Tidak hanya kesalahan pada saat implementasi, identifikasi risiko an peluang ISO 9001 juga harus diketahui.
Kesalahan Umum Implementasi ISO 9001:2015
Dalam mengimplementasikan ISO 9001:2015 tidak selalu berjalan baik dan pastinya ada beberapa kesalahan yang terjadi. berikut beberapa kesalahan umum yang sering terjadi ketika implementasi ISO 9001:2015.
Tidak ada Komitmen dari Manajemen Puncak untuk Sistem ISO 9001
Jika manajemen puncak tidak peduli dalam hal atau kualitas, tidak menyediakan sumber daya, mekanisme untuk merencanakan, mengendalikan, dan meningkatkan produk atau jasa, maka ISO tidak bisa dipertahankan lagi.
Tidak Melakukan Pelatihan untuk Personil Kunci dalam ISO 9001
Dengan tidak adanya pengetahuan mengenai ISO 9001 bisa menjadi kesalahan besar. Maka sangat penting bagi organisasi untuk melatih seseorang yang memiliki peran untuk mengambil keputusan dalam ISO 9001.Tidak Melatih Semua Personil
Setiap orang harus menerima pelatihan mengenai aspek kualitas dan proses kerja keseharian mereka. Semua orang harus memahami pentingnya kualitas dan bagaimana cara mereka untuk mencapainya.Membuat Sistem yang Terlalu Kompleks
Jika organisasi terlalu bekerja keras untuk menjaga sistem agar tetap berjalan, hal ini merupakan tanda bahwa sistem terlalu sulit dan semua pekerjaan administratif seperti mengisi formulir dan mendokumentasikan prosedur tidak akan memberikan nilai tambah bagi organisasi.Tidak Menggunakan Proses Tindakan Korektif yang Benar
Organisasi harus meluangkan waktu untuk menyelidiki masalah mereka dan melibatkan orang yang tepat. Dalam proses ini, umumnya masalah sering terjadi berulang kali, sehingga perlu untuk menggunakan tindakan korektif dengan benar.Tidak Mengetahui Keinginan Pelanggan
Jika organisasi tidak meluangkan waktu untuk mengetahui keinginan pelanggan, mereka tidak akan bisa mencapai tujuan ini.Melakukan Proses Implementasi
Untuk membangun ISO 9001 sistem manajemen mutu yang solid membutuhkan kerja dan waktu. Usaha untuk menerapkan sistem dalam waktu singkat akan menjadi kontraproduktif.Tidak Memiliki Auditor Internal yang Terlatih dan Berpengalaman
Dalam banyak kasus, auditor internal tidak memiliki pelatihan yang diperlukan dan pengalaman untuk membedakan rincian kecil dari masalah besar dalam sistem manajemen mutu.Percaya Bahwa Apa yang Berhasil untuk Organisasi Lain akan Belum Tentu Berhasil untuk Mereka Sendiri
Setiap organisasi berbeda dan apa yang berhasil untuk satu organisasi, mungkin tidak akan berhasil untuk organisasi lain. Organisasi juga harus fokus pada konteks sendiri untuk membangun dan mengembangkan sistem manajemen mereka.Menyerahkan Tanggung Jawab Sistem Manajemen Mutu pada Satu Orang
ISO 9001 membutuhkan partisipasi dari semua organisasi. Jika tidak ada yang memiliki rasa kepemilikan terhadap SMM, maka SMM tidak akan berjalan dengan baik.